Bicara Mereka Tentang Cinta

“Mereka berkata, “Cinta menjadikanmu gila sedangkan kau orang yang memahami agama. Ku katakan pada mereka, ‘Mengapa kalian iri padanya? Jawabnya, kerana ia mencinta dan dicintai pujaan jiwa. Adakah Muhammad mengharamkan cinta dan menghina umatnya yang jatuh cinta? Jangan berlagak mulia dengan menyebut cinta sebagai dosa. Jangan pedulikan apa kata orang tentang cinta. Bukankah manusia harus menetapi pilihannya? Bukankah kata tersembunyi tak bererti diam seribu bahasa?

(Ibnu Hazm al Andalusi)

“Cinta, kasih sayang, dan terpesona dengan sesuatu yang indah dan memiliki keserasian bukan perkara yang cela serta tak perlu dibuang. Tetapi cinta yang melewati batas pesona dan cinta akan menguasai akal dan menghanyutkan pemiliknya kepada perkara yang tidak sesuai dengan hikmahnya yang sebenar. Inilah yang mengundang cela.”

(Imam Ibnu al Jauzi)

“Cinta sejati tidak lahir dalam waktu yang sekejap. Ia bukan lahir dari paksaan. Cinta sejati berjalan dengan lambat dan perlahan. Ia berjalan dengan paduan panjang dan pancangan tiang. Cinta sejati lahir kerana kemantapan niat dan keteguhan tujuan. Cinta sejati tidak akan sirna dan pudar dalam ikatan.

(Ibnu Hazm al Andalusi)

“Tiada batasan yang lebih jelas daripada perkataan cinta itu sendiri. Membatasinya hanya akan mengaburkan maknanya. Hakikat batasan dan penerangan cinta tidak dapat dilukiskan dengan jelas, kecuali dengan perkataan cinta itu sendiri.”

(Ibnu Qoyyim Al Jauziyah)